Pages

Jumat, 04 Oktober 2013

Ini yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Cemburu Buta

Rasa cemburu kerap datang tanpa sebab yang jelas. Meski yakin pasangan tak akan selingkuh, kadang rasa gelisah muncul begitu saja seolah 'si dia' akan berpaling untuk selamanya. Itu artinya, sesuatu sedang terjadi di otak.

Bukan cuma orang dewasa dan berpasangan yang bisa mengalami rasa cemburu. Anak kecil, bayi, dan bahkan anjing pun pernah mengalami perasaan serupa pada satu titik dalam hidupnya.

Berbeda dengan rasa iri, cemburu tidak didasari oleh keinginan untuk memiliki sesuatu yang memang bukan kepunyaannya. Cemburu lebih didasari oleh naluri untuk mempertahankan sesuatu yang sudah dimiliki, atau setidaknya dirasa sudah jadi miliknya.

Tidak ada bagian khusus di otak yang mengatur rasa cemburu, seperti halnya pusat rasa puas dan pusat ingatan. Namun begitu, para ilmuwan meyakini bagian otak yang berhubungan dengan rasa cemburu adalah left-frontal-cortex. Bagian yang sama juga mengatur beberapa jenis emosi, salah satunya adalah rasa malu.

Hal lain yang turut mempengaruhi rasa cemburu adalah sistem pelepasan dopamin, alias hormon rasa senang. Saat muncul rasa cemburu, para ilmuwan meyakini ada perubahan pada sistem ini.



Cemburu Buta Memang Benar Ada

Menariknya, penelitian membuktikan bahwa rasa cemburu bisa mempengaruhi kemampuan melihat, sehingga tidak salah jika disebut 'cemburu buta'. Makin berat rasa cemburunya, makin susah melihat objek dengan detail. Beberapa ahli menyarankan sebaiknya tidak mengemudi saat sedang cemburu.

Selain itu, cemburu juga mempengaruhi beberapa fungsi tubuh yang lain. Respons terhadap stres meningkat, begitu pula dengan tekaan darah serta denyut jantung.

Sedangkan jika dilihat dari sifatnya, rasa cemburu dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut,

1. Cemburu reaktif
Jenis cemburu ini muncul saat pasangan atau orang yang disayangi benr-benar berkhianat, atau melakukan hal yang mengecewakan.

2. Cemburu curigaan
Jenis cemburu ini muncul saat pasangan mulai genit pada orang lain, dan yang bersangkutan mulai meragukan komitmennya. Pada tahap ini, rasa saling percaya akan memudar.

3. Cemburu delusional
Pada tingkatan ini, cemburu susah dibedakan dengan perilaku obsesif. Reaksi yang muncul cenderung tidak rasional, misalnya marah-marah kalau pasangan punya artis idola. Atau sebaliknya, menunjukkan rasa sayang secara berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...