Rasa
cemburu kerap datang tanpa sebab yang jelas. Meski yakin pasangan tak
akan selingkuh, kadang rasa gelisah muncul begitu saja seolah 'si dia'
akan berpaling untuk selamanya. Itu artinya, sesuatu sedang terjadi di
otak.
Bukan cuma orang dewasa dan berpasangan yang bisa mengalami rasa cemburu. Anak kecil, bayi, dan bahkan anjing pun pernah mengalami perasaan serupa pada satu titik dalam hidupnya.
Berbeda dengan rasa iri, cemburu tidak didasari oleh keinginan untuk
memiliki sesuatu yang memang bukan kepunyaannya. Cemburu lebih didasari
oleh naluri untuk mempertahankan sesuatu yang sudah dimiliki, atau
setidaknya dirasa sudah jadi miliknya.
Tidak ada bagian khusus
di otak yang mengatur rasa cemburu, seperti halnya pusat rasa puas dan
pusat ingatan. Namun begitu, para ilmuwan meyakini bagian otak yang
berhubungan dengan rasa cemburu adalah left-frontal-cortex. Bagian yang
sama juga mengatur beberapa jenis emosi, salah satunya adalah rasa malu.
Hal lain yang turut mempengaruhi rasa cemburu adalah sistem pelepasan
dopamin, alias hormon rasa senang. Saat muncul rasa cemburu, para
ilmuwan meyakini ada perubahan pada sistem ini.
Cemburu Buta Memang Benar Ada
Menariknya, penelitian membuktikan bahwa rasa cemburu bisa mempengaruhi
kemampuan melihat, sehingga tidak salah jika disebut 'cemburu buta'.
Makin berat rasa cemburunya, makin susah melihat objek dengan detail.
Beberapa ahli menyarankan sebaiknya tidak mengemudi saat sedang cemburu.
Selain itu, cemburu juga mempengaruhi beberapa fungsi tubuh yang lain.
Respons terhadap stres meningkat, begitu pula dengan tekaan darah serta
denyut jantung.
Sedangkan jika dilihat dari sifatnya, rasa cemburu dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut,
1. Cemburu reaktif
Jenis cemburu ini muncul saat pasangan atau orang yang disayangi benr-benar berkhianat, atau melakukan hal yang mengecewakan.
2. Cemburu curigaan
Jenis cemburu ini muncul saat pasangan mulai genit pada orang lain, dan
yang bersangkutan mulai meragukan komitmennya. Pada tahap ini, rasa
saling percaya akan memudar.
3. Cemburu delusional
Pada
tingkatan ini, cemburu susah dibedakan dengan perilaku obsesif. Reaksi
yang muncul cenderung tidak rasional, misalnya marah-marah kalau
pasangan punya artis idola. Atau sebaliknya, menunjukkan rasa sayang
secara berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar