Ungkapan 'bangun siang rezeki
bisa dipatuk ayam' ternyata benar-benar terbukti dalam kondisi
kesehatan. Studi menunjukkan terbiasa bangun pagi bisa membuat orang
lebih sehat, ramping dan bahagia.
Orang yang bisa bangun lebih pagi terbukti tidak tergesa-gesa ketika harus mengantarkan anak ke sekolah atau sampai di kantor. Dengan demikian, membuatnya lebih aktif dan memiliki tingkat stres yang rendah karena jarang terburu-buru.
Orang yang bisa bangun lebih pagi terbukti tidak tergesa-gesa ketika harus mengantarkan anak ke sekolah atau sampai di kantor. Dengan demikian, membuatnya lebih aktif dan memiliki tingkat stres yang rendah karena jarang terburu-buru.
Kebalikannya, orang yang
sering terburu-buru karena telat bangun pagi cenderung memiliki tingkat
depresi dan stres yang tinggi, yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu
kelebihan berat badan.
"Ada orang pagi dan orang malam, dan orang-orang pagi hari cenderung lebih sehat dan bahagia serta memiliki indeks massa tubuh lebih rendah," ujar Dr Joerg Huber dari Roehampton University, seperti dilansir Telegraph, Jumat (15/9/2011).
Dr Huber mengatakan alasan bangun pagi lebih baik karena keluar rumah untuk bekerja dan mengajak anak-anak beranjak di waktu yang lebih pagi dapat membantu orang menjadi lebih fit, dan lebih baik untuk kehidupan modern yang sibuk.
Dalam studi yang dilakukan dengan cara survei online ini, peneliti menanyai 1.068 orang dewasa tentang tingkat kebahagiaan dan kecemasan, kesehatan fisik, serta kebiasaan makan dan tidur.
Peneliti menemukan bahwa 'orang pagi' rata-rata beranjak dari tempat tidur pukul 06.58, sementara 'orang malam' menunggu hingga pukul 08.54 untuk memulai hari.
Pada akhir pekan, kedua kelompok ini menikmati sekitar satu jam waktu tambahan untuk tetap lelap di bawah selimut, dengan bangun pagi menunggu sampai pukul 07.47 untuk 'orang pagi' dan 10.09 untuk 'orang malam'.
"Perbedaan antara dua kelompok ini bisa ada keuntungan tertentu untuk menjadi 'orang malam", misalnya dalam pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk bekerja lembur,' jelas Dr Huber.
Survei tersebut juga menemukan bahwa orang yang banyak menonton televisi lebih mungkin untuk melewatkan sarapan.
"Ini bisa jadi karena mereka makan snack lebih banyak saat menghabiskan malam di sofa dan menjadi kurang lapar di pagi hari sebagai hasilnya," kata Dr Huber.
"Ada orang pagi dan orang malam, dan orang-orang pagi hari cenderung lebih sehat dan bahagia serta memiliki indeks massa tubuh lebih rendah," ujar Dr Joerg Huber dari Roehampton University, seperti dilansir Telegraph, Jumat (15/9/2011).
Dr Huber mengatakan alasan bangun pagi lebih baik karena keluar rumah untuk bekerja dan mengajak anak-anak beranjak di waktu yang lebih pagi dapat membantu orang menjadi lebih fit, dan lebih baik untuk kehidupan modern yang sibuk.
Dalam studi yang dilakukan dengan cara survei online ini, peneliti menanyai 1.068 orang dewasa tentang tingkat kebahagiaan dan kecemasan, kesehatan fisik, serta kebiasaan makan dan tidur.
Peneliti menemukan bahwa 'orang pagi' rata-rata beranjak dari tempat tidur pukul 06.58, sementara 'orang malam' menunggu hingga pukul 08.54 untuk memulai hari.
Pada akhir pekan, kedua kelompok ini menikmati sekitar satu jam waktu tambahan untuk tetap lelap di bawah selimut, dengan bangun pagi menunggu sampai pukul 07.47 untuk 'orang pagi' dan 10.09 untuk 'orang malam'.
"Perbedaan antara dua kelompok ini bisa ada keuntungan tertentu untuk menjadi 'orang malam", misalnya dalam pekerjaan yang mengharuskan Anda untuk bekerja lembur,' jelas Dr Huber.
Survei tersebut juga menemukan bahwa orang yang banyak menonton televisi lebih mungkin untuk melewatkan sarapan.
"Ini bisa jadi karena mereka makan snack lebih banyak saat menghabiskan malam di sofa dan menjadi kurang lapar di pagi hari sebagai hasilnya," kata Dr Huber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar