Anda pernah membaca kisah Steven Slater, pramugara JetBlue Airlines
yang nekad keluar dari pesawat karena kesal dengan ulah penumpang? Muak
dengan ulah seorang penumpang perempuan yang sulit diatur, Slater
meraih intercom untuk mengucapkan selamat tinggal, mengambil bir di
dapur, lalu membuka pintu pesawat, menggelar parasut untuk evakuasi,
lalu meluncur keluar. Saat itu, JetBlue Flight 1052 baru mendarat di
bandara JFK, New York City, dari Pittsburgh, dan sedang berjalan
perlahan menuju gate di bandara. Insiden tersebut membuat Slater ditahan oleh polisi.
Ulah Slater memang sangat tidak bertanggungjawab, namun alasan di
balik tindakan nekadnya bisa dimengerti. Ulah penumpang yang semaunya
sendiri memang menjadi santapan sehari-hari awak kabin di penerbangan
manapun. Maka, untuk membuat penerbangan menjadi aman dan nyaman (serta
tepat waktu), ada baiknya Anda mengetahui apa saja yang dihadapi
pramugara-pramugari di atas pesawat.
1. Memastikan keselamatan penumpang
Apa pekerjaan seorang pramugari? Mereka memang bertugas melayani
kebutuhan dan kenyamanan Anda selama di dalam pesawat, tetapi yang
terpenting adalah memastikan keselamatan Anda. “Orang sering menganggap
peraturan di dalam pesawat itu mengganggu, tapi sebenarnya ada alasan di
balik setiap aturan tersebut, yaitu menjaga keselamatan Anda,” ujar
Sara Keagle, mantan pramugari yang juga pemilik blog TheFlyingPinto.com.
2. Bekerjasama akan sangat membantu
Bagian paling sulit dalam suatu penerbangan adalah boarding, karena proses penyimpanan bagasi bisa sangat merepotkan. “Jika penumpang mau bekerjasama, dan tidak hanya memikirkan diri sendiri, itu akan membuat pekerjaan kami jauh lebih mudah, dan membantu penerbangan tepat pada waktunya,” ujar Teresa, mantan pramugari yang pernah bekerja untuk Delta Air Lines. Anda bisa membantu penumpang lain seperti tidak berlama-lama berdiri di lorong ketika akan menyimpan barang di overhead bin. Bantu juga penumpang yang kesulitan menyimpan barangnya.
3. Bukan restoran di udara
Selalu ingat bahwa penerbangan bukanlah suatu tempat fine dining. Menurut Ellen, mantan pramugari dari United Airlines, airlines tidak selalu menyiapkan 100 persen pilihan hidangan yang ada di buku menu. Jadi, Anda harus menerima jika apa yang Anda minta tidak tersedia. “Anda sedang berada di atas 747, bukan di 7-Eleven,” tukas Gary, mantan pramugara dari airlines yang sama.
4. Jangan lupa “tolong” dan “terima kasih”
Tugas pramugari memang melayani Anda, tetapi tidak berarti mereka bisa disuruh-suruh oleh penumpang. “Sangat berarti buat saya kalau orang membalas sapaan ‘Selamat pagi’ ketika saya menegur mereka,” ujar Lisa Lent, seorang pramugari. Menurut Teresa, penumpang pun sering membawakan hadiah kecil seperti permen untuk awak kabin. Atau, menawarkan majalah yang sudah selesai dibaca. Hal-hal kecil itulah yang membuat pramugari merasa dihargai.
5. Mabuk di atas ketinggian 35.000 kaki
“Karena high altitude, pengaruh alkohol memang sangat terasa ketika Anda terbang,” papar Fanny Delaunay, mantan pramugari Air France. Jika Anda mulai terlihat mabuk atau sulit diatur, pramugari bertanggungjawab untuk mengontrol situasi tersebut. Kalau pramugari juga sudah melihat bahwa Anda terlalu banyak minum, mereka akan tetap memberikan minuman, tetapi tidak sepenuhnya berisi alkohol. “Kami mungkin hanya mencelup tepi gelas dalam vodka atau gin, lalu mengisi sisanya dengan campuran lain,” kata Ellen.
6. Mata dan telinga pilot
Jangan lupa, flight attendant bertugas memastikan keselamatan Anda, bukan melayani semua kebutuhan Anda. Mereka telah menjalani training, termasuk pelatihan untuk kondisi medis darurat, CPR (Cardiopulmonary resuscitation), dan cara mengevakuasi dari pesawat.
2. Bekerjasama akan sangat membantu
Bagian paling sulit dalam suatu penerbangan adalah boarding, karena proses penyimpanan bagasi bisa sangat merepotkan. “Jika penumpang mau bekerjasama, dan tidak hanya memikirkan diri sendiri, itu akan membuat pekerjaan kami jauh lebih mudah, dan membantu penerbangan tepat pada waktunya,” ujar Teresa, mantan pramugari yang pernah bekerja untuk Delta Air Lines. Anda bisa membantu penumpang lain seperti tidak berlama-lama berdiri di lorong ketika akan menyimpan barang di overhead bin. Bantu juga penumpang yang kesulitan menyimpan barangnya.
3. Bukan restoran di udara
Selalu ingat bahwa penerbangan bukanlah suatu tempat fine dining. Menurut Ellen, mantan pramugari dari United Airlines, airlines tidak selalu menyiapkan 100 persen pilihan hidangan yang ada di buku menu. Jadi, Anda harus menerima jika apa yang Anda minta tidak tersedia. “Anda sedang berada di atas 747, bukan di 7-Eleven,” tukas Gary, mantan pramugara dari airlines yang sama.
4. Jangan lupa “tolong” dan “terima kasih”
Tugas pramugari memang melayani Anda, tetapi tidak berarti mereka bisa disuruh-suruh oleh penumpang. “Sangat berarti buat saya kalau orang membalas sapaan ‘Selamat pagi’ ketika saya menegur mereka,” ujar Lisa Lent, seorang pramugari. Menurut Teresa, penumpang pun sering membawakan hadiah kecil seperti permen untuk awak kabin. Atau, menawarkan majalah yang sudah selesai dibaca. Hal-hal kecil itulah yang membuat pramugari merasa dihargai.
5. Mabuk di atas ketinggian 35.000 kaki
“Karena high altitude, pengaruh alkohol memang sangat terasa ketika Anda terbang,” papar Fanny Delaunay, mantan pramugari Air France. Jika Anda mulai terlihat mabuk atau sulit diatur, pramugari bertanggungjawab untuk mengontrol situasi tersebut. Kalau pramugari juga sudah melihat bahwa Anda terlalu banyak minum, mereka akan tetap memberikan minuman, tetapi tidak sepenuhnya berisi alkohol. “Kami mungkin hanya mencelup tepi gelas dalam vodka atau gin, lalu mengisi sisanya dengan campuran lain,” kata Ellen.
6. Mata dan telinga pilot
Jangan lupa, flight attendant bertugas memastikan keselamatan Anda, bukan melayani semua kebutuhan Anda. Mereka telah menjalani training, termasuk pelatihan untuk kondisi medis darurat, CPR (Cardiopulmonary resuscitation), dan cara mengevakuasi dari pesawat.
“Karena kebanyakan penerbangan tidak menemui masalah keamanan,
untungnya, sebagian orang meyakini bahwa kami ini hanya tukang membawa
bagasi dan penyaji minuman, dan tidak menyadari bahwa pramugari itu
dilatih untuk menjamin keselamatan dan kenyaman penumpang,” ungkap Agnes
Huff, PhD, mantan pramugari US Airways dan Pacific Southwest Airlines.
Menurut Sara Keagle, karena pilot tidak bisa melihat ke dalam area
penumpang, mereka bergantung pada mata dan telinga pramugari.
Pramugarilah yang harus waspada dengan apa yang terjadi di dalam
pesawat, dan menginformasikan pilot bila ada situasi darurat.
7. Intim saat takeoff dan landing
Meskipun baru bertemu di atas pesawat selama beberapa menit, hal-hal
mengejutkan bisa terjadi antara pramugari dan penumpang. Mendadak
pramugari bisa menjadi sahabat penumpang, seolah-olah sudah kenal
bertahun-tahun. “Saya pikir kepercayaan itu datang setelah mengetahui
bahwa kami saling bahu-membahu dalam kondisi darurat,” tutur Gary.
Menurutnya, pembicaraan paling intim terjadi saat takeoff, taxiing (ketika pesawat baru mendarat dan berjalan perlahan menuju gate di bandara) dan landing. Saat itulah terjadi ikatan antara penumpang dan awak kabin.
8. Masuk toilet harus ada waktunya
Anda tahu kan, ketika sudah diumumkan untuk mengencangkan sabuk pengaman, masih ada saja penumpang yang justru masuk ke toilet. Padahal, kejadian ini bisa membuat penerbangan ditunda. Jika seseorang sedang menggunakan toilet, pramugari harus memberitahu pilot, dan pilot harus menghentikan pesawat (jika sudah bersiap takeoff) sampai penumpang kembali ke kursinya dan mengencangkan sabuk pengaman.
8. Masuk toilet harus ada waktunya
Anda tahu kan, ketika sudah diumumkan untuk mengencangkan sabuk pengaman, masih ada saja penumpang yang justru masuk ke toilet. Padahal, kejadian ini bisa membuat penerbangan ditunda. Jika seseorang sedang menggunakan toilet, pramugari harus memberitahu pilot, dan pilot harus menghentikan pesawat (jika sudah bersiap takeoff) sampai penumpang kembali ke kursinya dan mengencangkan sabuk pengaman.
Bukan hanya itu, menggeser-geser kereta makanan seberat 150 kg
kembali ke dapur hanya karena ada satu penumpang yang ingin menggunakan
toilet, adalah hal paling mengganggu buat mereka.
9. Tiga kali lipat lebih lelah
Duduk di dalam pesawat selama berjam-jam bukan hanya membosankan bagi penumpang, tetapi juga untuk pramugari. Pramugari biasanya sudah harus siap di pesawat satu jam sebelum penumpang bersiap untuk penerbangan, bahkan beberapa jam sebelumnya mereka sudah harus ada di bandara. Jadi jika Anda merasa lelah, kalikan kelelahan itu tiga kali untuk memahami betapa melelahkan tugas seorang pramugari.
10. Bertemu penumpang adalah hal paling menyenangkan
“Salah satu bagian favorit saya dari pekerjaan ini adalah mendapatkan obrolan yang berarti dengan orang-orang yang menyenangkan,” kata Fanny. Mungkin karena didorong ketakutan untuk terbang, atau karena keajaiban di atas udara, sehingga orang cenderung terbuka dan senang bercerita mengenai dirinya. Pramugari banyak belajar hal baru dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar