Orang yang tidak dapat mengontrol berat badannya, kebanyakan beralasan
bahwa dirinya kerap merasa lapar dan tidak sanggup menahan keinginan
untuk makan. Beberapa kondisi kesehatan tertentu mungkin
melatarbelakangi rasa lapar yang tidak tertahankan dan menggagalkan diet
Anda.
Berikut 9 kondisi yang menyebabkan rasa lapar antara lain:
1. Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur semalam
Kurangnya
istirahat merangsang dua pemicu kelaparan, yaitu kekurangan energi dan
ketidakstabilan hormon. Ketika tubuh terlalu lemah, kadar hormon leptin
yang diproduksi oleh sel-sel lemak akan berkurang.
Padahal hormon
leptin sangat penting keberadaannya untuk mengontrol nafsu makan.
Selain itu kadar hormon gherlin yang diproduksi oleh perut untuk
merangsang nafsu makan akan meningkat.
Dua hormon tersebut
bekerja berlawanan dan harus dijaga keseimbangannya. Tidurlah sebanyak 8
jam setiap malam untuk mencegah makan berlebihan. Pastikan untuk makan
makanan yang bergizi dan menawarkan energi alami seperti buah segar,
karbohidrat kompleks dan protein untuk membantu tubuh tetap merasa
kenyang sepanjang hari.
2. Anda minum obat dengan efek samping lapar
Antibiotik
tertentu yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi, peradangan
sendi, jerawat atau obat-obatan lain terkadang memiliki efek samping
menyebabkan rasa lapar. Rasa lapar tetap menyerang meski Anda telah
makan dalam porsi normal.
Cobalah untuk makan permen karet,
menyeruput kopi hangat atau menyikat gigi untuk mengalihkan perhatian
terhadap rasa lapar tersebut. Jika Anda harus mengambil obat tersebut
dalam jangka waktu yang panjang, konsultasikan dengan ahli gizi untuk
merancang rencana makan yang dapat membantu mengendalikan rasa lapar
selama perawatan.
3. Anda haus atau dehidrasi
Gejala-gejala
dehidrasi seperti ngantuk, lemas dan tidak berenergi dapat membuat
seseorang merasa terlalu lapar. Hal ini memaksa Anda makan lebih banyak
untuk meningkatkan energi.
Ketika seseorang kehausan, mulut
menjadi kering dan gejala tersebut akan berkurang ketika Anda makan.
Para ahli menyarankan untuk minum segelas air putih atau secangkir teh
herbal sebelum makan dan menunggu sinyal lapar dari tubuh hingga sekitar
10 menit. Hal ini dapat menghemat ratusan kalori dan mencegah
kegemukan.
4. Anda baru saja berolahraga
Setelah
sesi olahraga yang cukup berat, seseorang cenderung merasa lapar.
Tetapi hal ini bukan berarti Anda harus mengambil makanan dengan kalori
ekstra, cukup dengan memilih makanan tertentu yang dapat memulihkan
energi.
Daging tanpa lemak, beras merah atau biji-bijian lain
dapat membantu memulihkan energi dengan lebih cepat dan menjaga perut
tetap merasa kenyang lebih lama karena tubuh juga membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mencerna protein.
5. Anda makan terlalu cepat
Anda
mungkin masih merasa lapar meski baru saja menghabiskan makan siang.
Jangan tergesa-gesa menambah makanan kembali, mungkin hal ini disebabkan
karena Anda makan terlalu cepat. Hormon pengatur nafsu makan
membutuhkan waktu untuk memberitahu otak bahwa Anda telah kenyang.
Untuk
mencegah rasa lapar setelah makan, makanlah perlahan-lahan, letakkan
sendok antara suapan, dan pilihlah makanan yang beraroma dan mengandung
kombinasi nutrisi lemak, protein dan karbohidrat yang seimbang. Jika
Anda tetap merasa lapar, hisaplah permen sengan rasa mint setelah makan.
6. Anda melihat seseorang sedang di sebelah Anda
Sebuah
studi yang dilakukan di Duke University dan Arizona State University
menemukan bahwa wanita cenderung mencerminkan kebiasaan wanita lain
ketika makan. Ketika seseorang di sebelahnya sedang makan, wanita akan
merasa lapar dan juga menginginkan sesuatu untuk dimakan.
7. Anda minum alkohol
Alkohol
telah lama diketahui dapat mememberikan kontribusi terhadap peningkatan
nafsu makan. Meskipun mekanisme yang mendasarinya belum diketahui,
tetapi sebuah hipotesis umum menyatakan bahwa setelah mengonsumsi
alkohol, seseorang akan merasa lapar dan semua makanan kelihatan lebih
lezat.
8. Anda mencium bau makanan yang lezat
Ketika
seseorang mencium bau makanan yang lezat atau bahkan hanya melihat
makanan dalam sebuah iklan, foto atau Acara TV dapat meningkatkan
produksi air liur, yang merangsang nafsu makan. Hal ini terjadi karena
masing-masing indra memiliki hubungan yang erat.
9. Anda stres
Studi
menunjukkan bahwa ketika orang menyadari bahwa dirinya stres, lebih
cenderung beralih ke makanan tinggi lemak, asin atau manis. Reaksi kimia
tubuh terhadap stres juga dapat menyebabkan rasa lapar.
Peningkatan
kadar hormon stres kortisol dan insulin mungkin berhubungan dengan
meningkatnya nafsu makan. Atasi stres dengan cara yang lebih positif
seperti olahraga atau relaksasi agar terhindar dari makan makanan yang
tidak sehat dan berlebihan.
source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar