Percakapan dan diskusi mengenai disfungsi ereksi dan penyakit menular
seksual sekarang sudah menjadi bagian dari keseharian. Dulu isu ini bisa
dibilang tabu dan bersifat pribadi sehingga jarang dibicarakan secara
gamblang.
Namun anehnya, sampai sekarang masih banyak ditemui
orang yang menyimpan rapat-rapat informasi pribadinya kepada dokter. Ada
yang malu dan ada pula yang takut rahasianya diketahui orang lain.
"Menyimpan
rahasia dari dokter dapat menghambat perawatan kesehatan dan
menyebabkan masalah medis yang baru. Ada undang-undang yang menjaga
kerahasiaan pasien dan siapa saja yang boleh mengakses informasi pribadi
pasien, jadi tidak perlu khawatir," kata Orly Avitzur, penasihat medis
Consumer Reports di Amerika Serikat seperti dilansir Washington Post, Senin (28/5/2012).
Selain kondisi medis yang dirasakan, pasien sebaiknya juangan menyembunyikan 6 informasi berikut ini kepada dokter:
1. Penggunaan alkohol
Informasi penggunaan alkohol sangat penting. Alkohol dapat merusak otak dan saraf yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan.
Alkohol
juga dapat merusak hati sehingga dapat mempengaruhi keputusan pemberian
resep obat dan seberapa besar dosis yang harus diberikan dengan tepat.
2. Kesulitan keuangan
Jika
baru saja kehilangan tunjangan kesehatan yang diperoleh dari pekerjaan,
pasien umumnya enggan menebus resep atau tidak mematuhi resep yang
diberikan dokter. Sebanyak 28% peserta survei yang dilakukan Consumer
Product diketahui melakukan hal ini.
Jika dokter tidak tahu
pasiennya memiliki kesulitan keuangan, ia akan menganggap obat yang
diresepkan tidak bekerja dengan baik dan mengubah resep atau dosisnya.
Akibatnya
dapat berbahaya, terutama jika obat yang diberikan adalah obat keras.
Jelaskan kepada dokter jika ada masalah keuangan agar dokter dapat
meresepkan obat generik atau menawarkan bantuan lain.
3. Kebiasaan merokok
Kebanyakan
pasien mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan tetapi enggan
menghentikan kebiasaannya. Maka mereka memilih untuk tidak memberitahu
dokter akan kebiasaan buruknya ini.
Merokok adalah faktor risiko penting dalam perkembangan berbagai jenis penyakit, terutama penyakit paru-paru dan kanker.
4. Sering lupa atau mulai pikun
Sering
lupa bisa jadi tanda penyakit Alzheimer, tapi juga bisa disebabkan oleh
pengobatan, masalah tiroid, stroke ringan atau kondisi lainnya.
Jika
membiarkan dokter tidak tahu hal ini, pemeriksaan yang dilakukan bisa
kurang akurat. Dokter dapat merujuk pada layanan lain yang dapat
menangani gangguan secara tepat dan menyeluruh.
5. Kehilangan gairah seks
Disfungsi
ereksi atau hilangnya libido bisa juga disebabkan karena penggunaan
obat seperti antidepresan, obat tekanan darah, opioid dan obat
penghilang rasa sakit.
Gejala ini juga bisa menjadi gejala utama
penyakit jantung koroner atau diabetes. Informasi personal yang sering
dianggap tabu ini perlu agar dokter dapat mengetahui kondisi pasien
secara keseluruhan.
6. Menemui dokter lain
Menemui dokter lain, meminta pendapat orang lain atau mencari pengobatan alternatif adalah hak pasien.
Tetapi
jika telah menjalani tes atau diresepkan obat sebelumnya, maka dokter
harus tahu informasi ini. Beritahu dokter tentang suplemen atau obat
tanpa resep yang telah dikonsumsi karena bisa berinteraksi dengan obat
yang akan diresepkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar