USIA
bertambah, memori otak menurun. Gaya hidup tertentu membantu sel
abu-abu ini bekerja dalam kondisi prima. Jadi, jangan anggap menopause
momok yang siap menggerogoti otak Anda secara perlahan.
Pernah
heran bagaimana sebagian orang tidak kehilangan memori di usianya yang
tak lagi muda? Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology, para peneliti menguji 2.500 orang berusi 70 tahun untuk mengukur kemampuan kognitif mereka.
Hasilnya,
setengah dari partisipan mengalami penurunan fungsi otak yang cenderung
normal sedangkan 30 persen partisipan menunjukkan tidak ada perubahan,
termasuk peningkatan dalam fungsi otaknya. Apa rahasianya? Natural Solution membeberakan cara menjaga memori otak tetap tajam.
Olahraga
Lebih
lanjut, kajian di atas juga menunjukkan hasil bahwa partisipan yang
rutin olahraga satu kali atau lebih dalam seminggu, kemungkinan 30
persen fungsi otaknya lebih terpelihara daripada mereka yang tidak rutin
olahraga.
“Olahraga menghasilkan pertumbuhan sel-sel otak baru
yang disebut hippocampus, bagian otak yang penting untuk belajar dan
memori,” kata Alexandra Fiocco PhD, pimpinan penelitian dari University
of California, San Francisco mengemukakan alasannya.
Pendidikan
Para
peneliti menemukan fakta bahwa latar belakang pendidikan tingkat tinggi
yang ditempuh para partisipan, membantu otak mereka tetap tajam. Tapi,
pendidikan dimaksud tidak sekadar pendidikan formal.
“Arahnya
lebih kepada bagaimana dengan belajar, otak Anda ditantang untuk terus
berpikir. Saya rasa, pendidikan merefleksikan individu yang cenderung
menantang diri mereka sendiri,” tutur Fiocco.
Tidak merokok
Perokok
kemungkinan dua kali lebih besar untuk kehilangan fungsi otak daripada
bukan perokok. Fiocco menyatakan, merokok meningkatkan tingkat stres
oksidatif (keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi
kapasitas tubuh untuk menetralisirnya /Wikipedia) dalam otak sehingga
menghalangi fungsi kognitif.
Kajian lain yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health,
menunjukkan hasil mirip, bahwa perokok usia produktif mengalami
penurunan lebih cepat pada memori verbalnya dibanding bukan perokok.
Sosialisasi
Para
partisipan kajian yang bekerja, menjadi sukarelawan, atau tinggal
bersama orang lain kemampuan kognitifnya lebih besar 24 persen daripada
mereka yang cenderung hidup sendiri. Interaksi sosial memerlukan memori
dan perhatian yang membantu dalam berbagai tugas kognitif lainnya.
“Kalau
Anda mengisolasi diri sendiri dan bertindak pasif dalam lingkungan,
seperti hanya menonton televisi seharian, Anda menjadikan otak tidak
bekerja maksimal,” tegas Fiocco.
Makanan
Bahan
kimia alami dalam makanan, bumbu, dan minuman tertentu dapat memerangi
penurunan fungsi kognitif dan membantu memori otak tetap aktif. Bahan di
maksud, di antaranya asparagus, blueberry, kelapa, kopi, kuning telur, makanan khas India, anggur merah, rosemary, ikan salmon, saus tomat, dan walnuts.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar