Pages

Kamis, 15 Maret 2012

Program Bayi Tabung di Indonesia Kurang Populer

Sulit memiliki anak merupakan masalah yang umum terjadi pada sebagian pasangan. Bayi tabung merupakan salah satu solusi bagi pasangan yang mengalami gangguan kesuburan. Namun, program bayi tabung masih terdengar cukup eksklusif di kalangan masyarakat Indonesia.

Bayi tabung hadir di Indonesia sejak tahun 1987, namun hingga sekarang jumlah peserta program bayi tabung masih sedikit dan jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita atau In Vitro Fertilization (IVF)

"Di Indonesia sudah terdapat 20 klinik fertilitas dan bayi tabung di bawah naungan Perkumpulan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI). PERFITRI yaitu asosiasi para dokter yang memberikan pelayanan dan memiliki minat dalam bidang IVF atau bayi tabung," kata Prof. dr. Soegiharto Soebijanto, Sp.OG(K), Ketua PERFITRI seperti dalam rilisnya, Kamis (15/3/2012).


"Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, dari total 237 juta penduduk Indonesia, terdapat +/- 39,8 juta wanita usia subur, namun 10-15 persen diantaranya dinyatakan tidak subur atau infertil," kata Dr. Budi Wiweko Sp.OG (K), Sekretaris Jenderal PERFITRI.

Infertil atau tidak subur adalah ketidakmampuan untuk menjadi hamil dalam satu tahun setelah secara teratur menjalani hubungan intim tanpa kontrasepsi. Di Indonesia telah ada 20 klinik bayi tabung di 8 kota besar antara lain, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan.

Namun pasangan-pasangan yang mengalami gangguan kesuburan dan memilih program bayi tabung, justru mendatangi negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal tersebut mungkin dikarenakan ketidaktahuan masyarakat bahwa Indonesia telah memiliki sejumlah klinik bayi tabung yang telah tersebar di 8 kota besar.

"Klinik-klinik tersebut didukung oleh dokter-dokter yang profesional dan fasilitas terdepan. Pelayanan yang diberikan mulai dari konsultasi awal, layanan terpadu, sampai dengan konsultasi biaya," jelas Prof. Soegiharto.

Keberhasilan program bayi tabung dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu penentu keberhasilan yang sangat penting adalah usia.

"Lebih awal pasangan suami istri melakukan proses bayi tabung, maka akan lebih besar keberhasilannya," jelas Dr. Budi.

Merck Serono, salah satu divisi dari PT Merck Tbk, bekerja sama dengan PERFITRI membangun komitmen bersama mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai infertilitas. Untuk itu, Merck Serono memberikan sebuah situs www.MauPunyaAnak.com kepada PERFITRI sehingga informasi mengenai infertilitas dan bayi tabung dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat Indonesia.

Dengan adanya situs tersebut diharapkan masyarakat Indonesia lebih mudah untuk mengakses segala informasi mengenai program bayi tabung yang ada di Indonesia. Sehingga pengetahuan mengenai program bayi tabung semakin meluas di kalangan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...