Kamis, 15 Maret 2012
Uniknya Bangsa Indonesia
Di tengah karut-marutnya bangsa ini dengan kasus korupsi dan persoalan hukum lainnya, masyarakat Indonesia harusnya tetap bangga dengan negaranya ini. Mengapa? Karena terdapat banyak keunikan dari bangsa ini yang tak dimiliki oleh bangsa lainnya di dunia.
Secara geografis, wilayah Indonesia yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dikelilingi dua samudera (Indonesia dan Pasifik), serta terletak di perlintasan jalur khatulistiwa. Walau bukan menjadi sumbu atau poros bumi, namun negeri ini selalu menjadi daya tarik bagi negara lain untuk datang ke nusantara.
Sebut saja di era penjajahan, Portugis dan Belanda seakan enggan meninggalkan Tanah Air yang mereka kuasai di bumi pertiwi ini. Sebab, berbagai kekayaan alam, melimpah ruah. Rempah-rempah mereka sedot untuk kemudian dibawa ke negeri mereka. Sekarang, walau sudah ratusan tahun berlalu, kekayaan alam Indonesia tetap melimpah. Sumber daya alam, terutama migas, walau terus-menerus dieskploitasi, faktanya tetap menarik untuk mereka keruk. Lihatlah minyak, banyak diambil oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijual di pasar internasional.
Pasir yang berada di dasar laut pun turut diambil negeri tetangga. Ikan apalagi, turut dijarah. Hutan tak ketinggalan, jutaan kayu ditebang untuk kemudian diangkut ke negara lain. Ini membuktikan bahwa bangsa ini selalu menjadi daya tarik.
Dari segi demografi, penduduk Indonesia merupakan salah satu terbesar di dunia. Jumlah penduduknya menempati peringkat empat di dunia. Hingga 2011, penduduk Indonesia tercatat mencapai 240 juta jiwa. Peringkat pertama ditempati Cina, kemudian disusul India, dan berikutnya adalah Amerika Serikat.
Dengan total populasi yang besar itu, bangsa ini juga menjadi negara pertama dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 85 persen atau sekitar 200 juta jiwa. Jauh meninggalkan Arab Saudi yang menjadi pusat penyebaran Islam pertama.
Dan yang paling mengagumkan, tentu saja, soal pulau. Bumi pertiwi yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas hingga Pulau Rote, dipenuhi sedikitnya terdapat 17 ribu pulau. Ingat, 17 ribu pulau ada di Indonesia, tepatnya 17.508 pulau. Wow…. Mulai yang besar seperti pulau Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Jawa, dan Maluku, hingga pulau terkecil seperti Miangas di dekat kepulauan Sangihe dan Talaud, serta Pulau Rote di Nusa Tenggara.
Bayangkan, pulaunya saja sudah sedemikian banyak, berapa jumlah bahasa dan suku bangsanya? Memang, jumlah bahasa dan suku tak sebanyak jumlah pulaunya. Untuk bahasa, totalnya mencapai 748 bahasa. Mulai dari bahasa Jawa, Melayu, Batak, Bugis, Banjar, Dayak, Kutai, Madura, Betawi, Sunda, Lombok, dan lain sebagainya.
Dengan jumlah 748 bahasa itu, berapakah jumlah penuturnya? Berdasarkan laman Wikipedia, jumlah penutur bahasa Indonesia berjumlah 140-220 juta jiwa. Tapi, untuk penutur asli atau yang masih menggunakan bahasa aslinya, hanya tersisa 17-30 juta jiwa. Maksudnya, ada warga bangsa ini yang masih sangat kental menggunakan bahasa aslinya, yakni sangat fasih berbicara bahasa aslinya. Tidak kagok, kaku, atau terbata-bata saat berbicara bahasa aslinya.
Lalu, berapa jumlah sukunya? Ini yang fantastis, walau tidak terlalu banyak, tapi jumlah suku bangsa di negeri ini menjadi yang terbanyak di dunia. Berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, diketahui jumlah suku di Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa. Namun jumlah tersebut bisa saja berkurang seiring dengan makin minimnya warga asal suku tersebut yang berbicara bahasa aslinya. Tapi, bisa pula bertambah, karena luasnya wilayah Indonesia belum sempat terjamah oleh kemajuan sehingga tak terjangkau.
Karena itu, bila dalam hal korupsi kita bisa berkata; Malu aku jadi orang Indonesia. Tapi untuk jumlah penganut agama, jumlah suku bangsa, serta jumlah bahasa dan pulau, kita bisa berkata; “Saya bangga menjadi bagian dari bangsa yang kaya raya ini.” So… tetap bangga dan semangat, serta pelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Maju terus Indonesia. Salam. (syafik).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar