Pujian dan caci maki merupakan hal yang wajar dan harus terjadi
disetiap perjalanan hidup manusia, tanpa pujian mungkin kita akan
berhenti dan tidak semangat lagi untuk terus berkarya dan melakukan
kebajikan-kebajikan yang sering membuat kita kembali bersemangat
menjalankan rutinitas positif. karena pujian merupakan support yang
paling ampuh untuk membuat orang yang kita puji klepek-klepek, GR dan
lain sebagainya. Pujian atas sebuah karya memang lebih sering kita
anggap sebagai apresiasi yang positif dan membangunkan semangat baru.
Bagaimanapun jika kita berfikir ulang pujian merupakan sebuah
penyakit yang fatal dan bisa menjatuhkan kita pada derajat yang paling
rendah, karena jika seseorang merasa nyaman ketika dia terus menerus
dipuji maka biasanya orang tersebut akan lupa dengan derajat orang-orang
yang memiliki keahlian lebih tinggi darinya, pujian membuat kita
menjadi angkuh karena kita akan merasa sudah pantas dan berhak
mendapatkan segala sanjungan yang telah dilontarkan, hal ini merupakan
bahaya besar dan hanya mengakibatkan kita (orang yang dipuji)
merendahkan derajat orang lain yang memang belum mampu menyamai derajat
kita. Jika virus sombong dan merasa paling bisa ini sudah menjangkit
hati dan fikiran seseorang maka bersabarlah dengan kehancuran yang akan
membuatmu nestapa untuk selamanya.
Sebaliknya serbuan caci maki dan gunjingan yang menyerang kita baik
dari kawan maupun lawan walaupun secara lahir adalah hal yang tidak
wajar dan menyakitkan, tetapi jika kita memaknainya dengan bijak maka
hal-hal positif akan bermunculan seiring kesabaran kita untuk selalu
introspeksi diri dari kesalahan dan kehilafan yang selama ini kita
lakukan sehingga dari situlah kreatifitas terbangun dan semangat baru
untuk meraih kesempurnaan akan menggebu-gebu.
Caci maki adalah “rahmat” yang sangat dinantikan oleh orang-orang
sabar dalam menempuh kesempuraan yang hakiki sementara pujian adalah
adzab yang berwajah manis yang akan menjatuhkan kita pada jurang
kehancuran. Caci maki yang menjadikan kita sadar akan aib dan kekurangan
kita, lebih baik dibanding pujian yang melahirkan rasa sombong dan sok
paling pintar.
Orang yang memandang bahwa dirinya lebih utama daripada orang lain sesungguhnya dia tidak memiliki keutamaan sama sekali.
Semoga Tuhan mengampuni dosaku sekiranya prasangka burukmu terhadapku
itu benar adanya. Sebaliknya semoga Tuhan mengampuni dosamu jika
prasangka buruk terhadapku itu tidak benar adanya.
Thnks.. n hope evrything goes well. Amen
“Semoga Tuhan memberikan rahmat kepada orang-orang yang telah menunjukkan aib dan kejelekanku” (Umar bin Khattab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar