Menurut beberapa pakar agama, rizki manusia terbagi menjadi dua, ada rizki yang halal dan ada pula rizki yang haram.
Pembagian rizki melalui versi di atas mengingatkan penulis pada
kata-kata yang lumrah diucapkan para pengais rizki: hari gini nyari yang
haram saja susah apalagi yang halal. Inilah dalih sebagian manusia yang
terlanjur putus asa dengan sulitnya kehidupan dunia sehingga
mengisnpirasi ide ide brilian mendapatkan uang dengan cara se instan
mungkin apapun jalannya.
Mencuri, jambret , korupsi, begal, apapun namanya adalah salah satu
cara mudah memperkaya diri melawan kemiskinan materi. Rizki yang ilegal
pasti tidak berkah/memiliki efek positif jangka panjang. sebab semua
asupan makanan yang dihasilkan dari rizki yang ilegal akan menimbulkan
kecenderungan sifat yang bertentangan dengan jalan lurusNya. disamping
itu, kebiasaan mencuri (dan menipu) jika sudah terlanjur menjadi
kebiasaan, maka ia akan menjadi sebuah syndrom yang sangat sulit
dihilangkan dari pribadi seseorang. karena itu derajat kemuliaan manusia
setelah nabi adalah mereka yang mampu menghandle sifat “SIDDIQIYAH
KUBRO” dengan baik, kemudian para suhada dan terakhir adalah derajatnya
orang-orang soleh yang biasa.
Jika kita perhatikan isi bait-bait syair yang terkenal terkait
kemiskinan sepiritual dan solusinya, maka lima perkara yang terkandung
dalam dendang obat hati itu tidak akan efektif merubah kecenderungan
jiwa yang gelap jika memang makanan yang kita konsumsi dihasilkan
dengan cara yang ilegal. Walhasil inti dari obat hati dan diterimanya
segala amal baik diantaranya ditentukan oleh halal tidaknya makanan
kita.
Kembali ke persoalan awal. bahwa rizki yang haram/ilegal memang
termasuk salah satu rizki yang dikasih oleh Tuhan kepada kita untuk
diambil manfaatnya, pun begitu manusia dibebaskan untuk memilih mana
yang baik dan mana yang buruk. karena setiap orang yang beriman dan
memiliki akal sehat pasti mengerti konsekwensi dari setiap perbuatannya.
Lebih baik rizki banyak disertai rasa syukur daripada sedikit tapi
tidak bersabar dan sering mengeluh. Sebaliknya jika rizki anda pas-pasan
dan bersabar atas itu maka anda termasuk orang yang langka dan patut
menjadi teladan layaknya para Nabi dan kekasih-kekasihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar