Pages

Selasa, 31 Juli 2012

Kebiasaan ‘Mencuri’ hak Orang Lain!

Menurut beberapa pakar agama, rizki manusia terbagi menjadi dua, ada rizki yang halal dan ada pula rizki yang haram.
Pembagian rizki melalui versi di atas mengingatkan penulis pada kata-kata yang lumrah diucapkan para pengais rizki: hari gini nyari yang haram saja susah apalagi yang halal. Inilah dalih sebagian manusia yang terlanjur putus asa dengan sulitnya kehidupan dunia sehingga mengisnpirasi ide ide brilian mendapatkan uang dengan cara se instan mungkin apapun jalannya.
Mencuri,  jambret , korupsi, begal, apapun namanya adalah salah satu cara mudah memperkaya diri melawan kemiskinan materi. Rizki yang ilegal pasti tidak berkah/memiliki efek positif jangka panjang.  sebab semua asupan  makanan yang dihasilkan dari rizki yang ilegal akan menimbulkan kecenderungan sifat yang bertentangan dengan jalan lurusNya. disamping itu, kebiasaan mencuri (dan menipu) jika sudah terlanjur menjadi kebiasaan, maka ia akan menjadi sebuah syndrom yang sangat sulit  dihilangkan dari pribadi seseorang. karena itu derajat kemuliaan manusia setelah nabi adalah mereka yang mampu menghandle sifat “SIDDIQIYAH KUBRO” dengan baik, kemudian para suhada dan terakhir adalah derajatnya orang-orang soleh yang biasa.

Jika kita perhatikan isi bait-bait syair  yang terkenal terkait  kemiskinan sepiritual dan solusinya, maka lima perkara yang terkandung dalam dendang obat hati  itu tidak akan efektif  merubah kecenderungan  jiwa yang gelap  jika memang  makanan yang kita konsumsi dihasilkan dengan  cara yang ilegal. Walhasil inti dari obat hati dan diterimanya segala amal baik diantaranya ditentukan oleh halal tidaknya makanan kita.
Kembali ke persoalan awal. bahwa rizki yang haram/ilegal memang termasuk salah satu rizki yang dikasih oleh Tuhan kepada kita untuk diambil manfaatnya, pun begitu manusia dibebaskan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. karena setiap orang yang beriman dan memiliki akal sehat pasti mengerti konsekwensi dari setiap perbuatannya.
Lebih baik rizki banyak disertai  rasa syukur daripada sedikit tapi tidak bersabar dan sering mengeluh. Sebaliknya jika rizki anda pas-pasan dan bersabar atas itu maka anda termasuk orang yang langka dan patut menjadi teladan layaknya para Nabi dan kekasih-kekasihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...