Siti Hawa dicipta dari tulang rusuk. Mengapa tidak diambil dari
kepala? Mengapa tidak diambil dari kaki atau anggota tubuh yang lain?
Mengapa Hawa tidak diciptakan dari tanah seperti kejadian Nabi Adam? Dan
untuk apa Siti Hawa dicipta?
Wanita tidak dicipta dari kepala laki-laki (Adam), supaya tidak
melebihi atau mengungguli kodrat laki-laki. Wanita tidak dicipta dari
kaki, supaya wanita tidak dihinakan oleh laki-laki atau diinjak
laki-laki, karena dia adalah bagian dari tubuhnya. Wanita tidak
diciptakan dari tanah, karena wanita memang kodratnya tidak sama dengan
laki-laki. Wanita dicipta dari tulang rusuk laki-laki, karena memang
untuk dijadikan pasangan laki-laki, menjadi pendamping laki-laki,
menjadi kesenangan laki-laki, memperkuat dada laki-laki dan sekaligus
menjadi penyeimbang hidup laki-laki.
Rasulullah Saw menjelaskan dalam hadits-nya:
Sesungguhnya wanita itu dicipta dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atas. Jika Anda meluruskannya, sama artinya Anda memecahkannya. Jika Anda biarkan, dia akan tetap bengkok. Karena itulah, Anda harus selalu memberikan nasihat-nasihat kebaikan. (HR. Muslim)
Tulang iga adalah tulang yang bengkok dan letaknya sangat dekat
dengan jantung hati. Fungsi tulang iga adalah memperkuat dada dan
me-lindungi hati. Dari sini kita mendapat hikmah dan pelajaran bahwa
wanita yang sudah menjadi istri, dia mempunyai 2 tugas, yaitu:
1. Membuat suami kuat dadanya
Dada adalah lambang keberanian dan keper-kasaan. Karenanya, orang
yang berani akan menantang lawannya dengan menepuk dada. Dada adalah
tempat berkecamuknya segala rasa, ada rasa benci dan senang, ada rasa
kesal dan jengkel. Maka dada harus luas dan tidak sempit, agar bisa
menjadi arena untuk menyelesaikan pertengkaran segala macam rasa. Orang
yang dadanya sempit akan su-lit menyelesaikan masalah. Orang yang
da-danya sempit mudah berputus asa, tidak punya optimisme, tidak punya
semangat dan mudah sakit. Itu sebabnya, Nabi Musa ketika mendapatkan
perintah untuk menyampaikan kebenaran di hadapan Fir’aun dan orang-orang
bodoh, beliau berdoa kepada Allah:
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataan-ku”. (QS. Thaha: 25-28)
Seorang istri harus menambahkan kekuatan suami, sehingga potensinya
bisa bertambah dan berkembang menjadi berlipat-lipat. Seorang istri
tidak hanya sekedar memberikan dorongan, tetapi dia menjadi bagian dari
kekuatan dada suami. Jadi sesungguhnya wanita adalah dada suami.
Dada adalah kebanggaan, dan di dalam dada ada keberanian dan kekuatan
dahsyat. Dada bagi wanita adalah kebanggaannya, dan men-jadi kebanggaan
suami. Lelaki mana yang tidak tertarik pada dada wanita istrinya. Dada
itulah bagian dari yang paling disukai lelaki.
2. Menjaga hati suami
Hati adalah inti kehidupan. Di dalam hati ada keimanan. Di dalam hati
ada kebahagiaan. Istri seharusnya makin mempertebal keimanan sua-mi.
Istri seharusnya memberikan kedamaian dan kebahagiaan suami. Istri
seharusnya me-nyenangkan hati suami. Istri seharusnya men-jaga hati
suami agar tidak berpaling ke lain hati. Karenanya orang yang sudah
punya istri seharusnya hidupnya bahagia dan imannya semakin mantap.
(Artikel ini dikutip dari buku 7 Keajaiban Wanita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar