Kecelakaan di jalur bus Transjakarta (TransJ) marak belakangan ini.
Dinas Perhubungan DKI memiliki solusi untuk memperkecil potensi
kecelakaan itu.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar
Pristono, solusinya harus tertib berlalu lintas. Motor harus berjalan
di sebelah kiri.
"Motor jalanlah di kiri. Jangan mepet-mepet jalur busway. Apalagi masuk jalurnya, itu sudah ada aturannya," ujar Pristono.
Pristono
mengatakan itu usai mendampingi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
memberikan piagam pada Serda Nicolas yang menyelamatkan karyawati dari
percobaan perkosaan di angkot, di Balaikota Jl Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Senin (30/7/2012).
Menurut Pristono, solusi
lainnya yakni penyeberang jalan harus berjalan pada tempatnya yaitu
zebra cross, jembatan penyeberangan atau tempat lainnya yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Pristono menambahkan, pihaknya
juga sudah memberikan instruksi pada pengemudi Transjakarta agar lebih
berhati-hati. Caranya dengan membunyikan klakson jikaperlu dan
kecepatannya pun harus sesuai aturan.
"Jadi intinya keduanya
harus tetap berhati-hati baik pengemudi Transjakartanya dan pengemudi
jalan lainnya. Hal-hal ini akan memperkecil potensi kecelakaan," kata
Pristono.
Beberapa kecelakaan melibatkan bus TransJ terjadi bulan
ini. Yang terbaru, seorang pemotor tewas tertabrak bus TransJ di Jalan
Gadjah Mada, Jakarta Pusat, pada Minggu (29/7) kemarin pukul 08.30 WIB.
Pemotor itu tertabrak setelah disenggol Toyota Avanza.
Pada
Jumat (13/7) lalu juga bus TransJ menabrak pejalan kaki hingga tewas di
Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Akibat kejadian ini, bus TransJ
pun diamuk massa.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar